Community Cangkruan Wong Ndeso Headline Animator

Senin, 21 Juni 2010

Jeroan Yamaha Xeon

Lebih dari Mio

4682jeroanxeon1.jpgKini, tiba giliran membelah lebih jauh jeroan Yamaha Xeon. Yup, skubek terbaru pabrikan Garputala yang punya kapasitas mesin 125 cc. Terlebih Em-Plus punya kesempatan lebih untuk mempelajari 'jeroan' Xeon.

Kiranya, apa saja sih part yang mendukung skubek dengan tampilan sporty itu. Apalagi, jika dibedakan dengan skubek versi sebelumnya. Misalnya, Yamaha Mio atau Mio Soul.

Mulai dari bagian CVT dulu ya! Perbedaan paling mencolok, terlihat dari roller. Yamaha Xeon yang punya v-belt lebih tebal dan panjang ketimbang Mio, seakan mengadopsi big puli dan tentunya big roller. Boleh dikatakan, roller Xeon mirip dengan milik Yamaha Fino.

Untuk diameter luar roller Xeon, sekitar 20 mm. Sedang Mio hanya 15 mm. Tuh, tentunya lebih besar kan. Tapi biarpun diameter roller lebih besar punya Xeon, berat yang diaplikasi keduanya boleh dikatakan hampir sama.4683jeroanxeon2.jpg

Roller Mio, punya berat 10,5 gram. Xeon yang bentuknya lebih besar, malah hanya 10 gram. Bisa begitu, karena roller Xeon punya diameter dalam yang lebih besar ketimbang Mio. Xeon 12 mm, Mio hanya 5 mm. Makanya, meski besar tapi terlihat tipis.

Dari roller, kini sedikit beralih ke bagian kampas kopling. Taunya, kampas kopling yang diaplikasi Xeon juga lebih besar ketimbang punya Mio lho. Perbedaanya juga turut mencolok.

Kampas Xeon punya panjang kampas sekitar 6,1 cm. Beda dengan Mio yang lebih pendek. Yaitu, 4,5 cm. Sedang lebar kampasnya sendiri, memang tidak terlalu signifikan. Selisihnya hanya 0,2 cm. Tapi tetap panjang Xeon yang total ukurannya 2,2 cm.

Lalu, tebal kampas dari sepatunya, juga selisih 0,1 cm. Jika tebal Xeon 0,4 cm, maka Mio hanya 0,3 cm. Tebalnya kampas ini juga berpengaruh pada mangkuk kopling alias house sentrifugal.

4684jeroanxeon3.jpgSelisih diameter mangkuk keduanya, terpaut 8 mm. Xeon punya diameter 120 mm, sedang Mio main di 112 mm. Dengan perbedaan kopling sentrifugal yang lebih besar ketimbang Mio ini, tentunya power yang dihasilkan Xeon bisa disalurkan sempurna ke roda belakang.

Malah, dari hasil pengetesan Yamaha sendiri, Xeon bisa lari 0,5 detik lebih cepat ketimbang kompetitornya tuh. Panjang per CVT Xeon juga lebih ketimbang Mio. Jika Mio hanya 74,3 mm, Xeon pun 106,8 mm.

Oh ya, tambah panjang berarti sedikit lebih keras dong. Maklum, kan power yang dihasilkan Xeon sekitar 10,94 hp. Pastinya, butuh per yang tidak terlalu lembut agar tenaga enggak selip.

Sedikit bicara soal filter udara. Yamaha Xeon mengaplikasi saringan udara tipe viscous element. Ya, saringan udara kertas yang dilapisi minyak untuk menangkap debu dan kotoran.

Pemakaian filter udara seperti ini, membuat langkah perawatan jadi semakin lebih mudah. Sebab, saringan ini memang tidak perlu dibersihkan layaknya saringan model busa. Tapi, cukup lakukan penggantian setiap 15.000 km.

Masih seputar sistem bahan bakar. Tali gas yang diaplikasi di Xeon juga terdapat dua kabel untuk membuka skep vakum karbu Mikuni BS26. Tujuannya, untuk memperingan kinerja bukaan skep dengan pelintiran ringan dari grip gas.

Ada perbedaan lain antara Yamaha Xeon dengan Mio. Yaitu, soal tempat peletakan aki yang akhirnya bikin bagasi lebih luas. Aki, tak lagi di bawah jok, melainkan ada di belakang cover bodi depan.

Kondisi ini, membuat bagasi Xeon pelepunya volume sekitar 12,8 liter. Itu artinya, jelas lebih besar dong ketimbang Mio ataupun Mio Soul.

Ada hal lain lagi yang menarik. Kini, di bawah dek kaki pengendara, Xeon menempatkan tabung reservoir buat radiator alias coolant. Tapi, kondisi ini mengharuskan pengendara untuk hati-hati ketika melintas polisi tidur. Apalagi yang tinggi. Meski dilindungi cover dek bawah, kemungkinan tabung reservoir terkena juga tetap lebih besar.

Mantapnya, sobat enggak perlu repot untuk melihat ketersediaan coolant yang ada di tabung. Sebab, kondisi cairan di tabung bisa dipantau dengan mudah melalui lubang yang disediakan di dek bawah. Yup, tinggal intip di mana posisi coolant berada. Di level Low (L) atau di level indikator Full (F)?.

Terakhir untuk sobat yang suka dengan akselerasi! Mantapnya, Xeon masih memungkinkan untuk dilakukan bore up. Meski ganti liner. Itu karena ketika Em-Plus ukur liner boring standar, memang masih memungkinkan untuk dijejali piston diameter 57 mm.

Yup! Dengan piston standarnya Xeon yang 52,4 mm itu, liner tersisa masih sekitar 6 mm. Itu artinya, ketika dijejali piston 57 pun, masih tersisa sekitar 1,4 mm. Ya, dengan piston itu, posisi water jacket alias dinding sirkulasi cairan pendingin di blok tidak tersentuh.

“Sisa liner 1,4 mm masih tergolong aman untuk dipakai. Rasanya tidak jadi masalah untuk bore up,” bilang Mariasan Kocek, Mekanik JP Racing yang gape seting skubek buat balap dan korek harian.

Apalagi, Xeon juga sedikit lebih canggih ketimbang Mio. Yup! Sistem pendinginan mesin kan aplikasi radiator, sehingga pendinginan lebih maksimal. Berbeda dengan pendinginan udara.

Dengan hitungan stroke yang masih sama dengan Yamaha Mio atau Mio Soul (57,9 mm), maka dengan bore up piston 57 mm kapasitas engine tembus di angka 147,9 cc. Dibulatkan jadi 148 cc atau 150 cc.

Dengan kombinasi stroke dan langkah ini, tentunya bisa bikin power mesin merata dari bawah hingga atas. Asli! Kan hampir square tuh!

Bagaimana, tertarik?

Penulis/Foto : Niko, Eka/GT

Sumber dari:www.motorplus-online.com

Rabu, 19 Mei 2010

Motor Tenaga Surya

4171mtr-full-dr-atas-1.jpgBerawal dari rasa keperihatinan terhadap korban gempa bumi yang melanda Jogja pada 27 Juni 2006 silam, Universitas Gajah Mada Yogyakarta lewat Jurusan Teknik Mesin D-3 mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam bentuk nyata.


Setelah menjalani penelitian yang panjang, akhirnya diciptakan 'Sepeda Motor Bertenaga Surya (Matahari)'. Di mana sepeda motor ini adalah bagian dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi dari teman-teman mahasiswa di jurusan teknik mesin jenjang diploma tiga.

"Alat ini kami diciptakan untuk sumbangsihkan kepada korban gempa Jogja yang mengalami cacat permanen. Sebab mereka itu mengalami kesulitan dalam bertransportasi. Lantas kami menciptakan sepeda motor bertenaga surya ini," buka Ir. Surjaka Andreas, MT dosen di jurusan Teknik Mesin.

Motor ini diciptakan untuk menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak dari fosil yang makin menipis. Serta dengan teknologi yang sangat ramah lingkungan ini, dapat mengurangi tingkat polusi udara yang kian hari kian memprihatinkan.

Menurut Surjaka, pengaplikasian sepeda motor tenaga matahari ini adalah hanya mengubah tenaga matahari menjadi tenaga listrik. Dan tenaga listrik itulah yang nantinya dapat menggerakkan motor penggerak. Sebab, basik motor yang digunakan adalah betrik alias bebek elektrik merek E-Moto dengan alasan lebih murah dan banyak suku cadangnya.

“Bentuk E-Moto VIP ini sudah bagus. Kami tinggal menambah atap sebagai tempat dudukan sel surya ukuran 50W yang jumlahnya lumayan banyak. Dimensi solar sel keseluruhan adalah lebar 60 X 120 cm untuk mensuplai arus setrum ke-4 buah baterai dengan tegangan 48 Volt. Adapun motor penggeraknya menggunakan 2 buah motor listrik berdaya 500 watt. Yang satu untuk maju, satunya lagi buat mundur," lanjut pak dosen itu lagi.

Maka dengan tambahan alat-alat tadi, pengisian aki akan penuh dalam jangka waktu kurang-lebih delapan jam. Apabila baterai penuh dalam tempo itu, klaim Surjaka motor tenaga surya ini bisa dipakai jalan kurang lebih sejauh 80 km dengan kecepatan 25-30 km/jam.

Dan untuk membuktikannya, motor ini sudah dijajal hingga jembatan layang Lempuyangan, tanjakan di jembatan flay-over Janti dan dipakai jalan ke Jogja-Solo PP. Dan untuk kecepatan, sengaja dibikin 25~30 km/jam dikarenakan motor didesain beroda tiga untuk orang penyandang cacat. Sehingga kecepatan memang harus dibatasi demi menjaga keseimbangan motor.

Dan khusus dudukan atap untuk sel surya dan swing arm, didesain dengan bahan ringan namun kuat. Jadi sama sekali tidak mempengaruhi beban saat jalan.

"Beban maksimal motor ini seberat 100 kg. Enaknya, pengemudi tinggal menghidupkan kontak dan geser tombol ke atas untuk maju dan geser ke bawah untuk mundur. Serta tinggal pelintir gas maka motor akan langsung melaju,” terangnya.

Penulis/Foto : Ryan

sumber: motorplus-online.com

Sok BeAT Untuk Mio

4550miosokbeat1.jpgPengguna Yamaha Mio kerap tidak pede melihat sokbreker standar yang dirasa kecil. Karena per dan tabung sok yang mungil kesannya seperti ringkih. Seperti tidak kuat menahan beban.


Solusi paling gampang ganti dengan sokbreker variasi. Pilih yang ukuran tabung sok dan per lebih gede. Enak dilihat dan nyaman reboundnya. Apalagi yang bisa diatur lewat kliknya.

Namun menggunakan sok variasi selain mahal juga tidak ada jaminan dari pabrikan. “Paling gampang menggunakan sokbreker dari motor lain yang lebih gede ukurannya,” jelas Rony, pemilik Yamaha Mio Soul merah dari Gg. Haji Saikin, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.4551miosokbeat2.jpg

Rony pilih pakai sok punya Honda BeAT untuk dipasang di Mio Soul miliknya. “Ukuran per dan tabung kelihatan gede,” jelas Rony yang penyuka balap liar itu.

Kata Rony, menggunakan sokbreker punya Honda BeAT lebih terjamin. “Tentu jaminan pabrikan Honda meski dipasang di Mio. Daripada pakai sok variasi yang tidak dijamin pabrikan motor,” argumen Rony yang pengusaha kain itu.

Enaknya, sok BeAT harganya cukup murah dibanding sok variasi yang mutunya belum tentu oke meski banderolnya sama. “Hanya Rp 160 ribuan,” jelas pria punya nama pendek itu.

Namun kudu hati-hati dalam memilih nya. “Ada yang warna silver yang berarti milik Honda Vario. Khusus BeAT kelirnya hitam. Tapi, ukurannya sama saja kok,” jelas Rony yang bapak dua anak itu.

Cara pasangnya gampang. “Cukup lepas sok Mio dan ganti dengan punya BeAT. Ukuran baut pengikatnya sama kok,” cocor pemuda asli Betawi ini.

Kata Rony, menggunakan sok BeAT lebih empuk. Juga stabil dipakai untuk menikung. Meski jalan bergelombang, tapi tidak goyang.

Penulis/Foto : Aong/Adib

sumber: motorplus-online.com

Selasa, 13 April 2010

Pakai Helm Tanpa SNI Dibui atau Kena Denda Rp 250.000

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Gambar
Helm SNI (ddn-detikOto)
Jakarta - Kalau sudah urusan kepala sudah tidak bisa kompromi lagi. Bagi bikers segeralah pakai helm yang memiliki standar kualitas Standar Nasional Indonesia.

Alpa pakai helm SNI, Anda bisa kena ancaman pidana berupa dipenjara atau didenda. Aturan itu termuat dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang baru disahkan pada 22 Juni 2009 lalu.

Dalam UU yang dikutip detikOto, Rabu (8/7/2009) sesuai Pasal 291 ayat 1 disebutkan: "Setiap orang yang mengendarai Sepeda Motor tidak mengenakan helm standar nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000"

Kemudian di ayat keduanya disebutkan setiap orang yang mengendarai Sepeda Motor yang membiarkan penumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Jadi baik bikers maupun boncengernya wajib pakai helm SNI. Beberapa produsen helm pun rupanya sudah siap dengan aturan ini. Mereka pun sudah mencantumkan logo SNI yang diembos pada helm produksinya. Jadi tunggu apa lagi.
( ddn / ddn )

Awas! Modifikasi Nopol Kendaraan Akan Kena Denda Rp 500 Ribu

E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Ini peringatan bagi para pengguna kendaraan. Jangan sekali-kali Anda memodifikasi nomor kendaraan yang dibuat Kepolisian. Jika memodifikasi nomor kendaraan, Anda siap-siap kena tilang polisi dan didenda Rp 500 ribu.

"Iya akan ditilang. Itu kan melanggar UU Lalu Lintas nomor 22 tahun 2009. Dendanya Rp 500 ribu," kata AKBP Kanton Pinem kepada detikcom, Selasa (13/4/2010).

Kanton mengatakan, modifikasi nomor kendaraan dilarang karena membuat Kepolisian sulit mengindentifikasi nomor tersebut. Selain itu, akan merugikan para pengguna kendaraan karena nomor kendaraan tidak jelas.

"Misalnya, kalau menjadi korban tabrak lari nopolnya tidak jelas sehingga tidak terindentifikasi atau misalnya, pemilik kendaraan menjadi korban pencurian kendaraannya. Karena nomornya tidak jelas sehingga tidak teridentifikasi melalui pantauan CCTV," kata Kanton.

Kanton mengimbau masyarakat agar menggunakan nomor yang dikeluarkan secara resmi oleh Kepolisian. Menurut dia, nomor yang dikeluarkan oleh pihak Kepolisian sudah disesuaikan spesifikasinya dan ada logo hologram lalu lintas yang berada di pojok kiri bawah.

"Khusus untuk mobil, diimbau agar lampu nomor kendaraan yang ada di atas nopol tetap menyala," ujar dia.

Dikatakan dia, Kepolisian sudah sejaj lama mensosialisasikan aturan itu. "Penidakannya, kita kan sekarang sedang melakukan operasi Simpatik Jaya. Dalam operasi simpatik ini, selain menindak pelanggar lalu lintas misalnya, pengguna motor yang tidak menggunakan helm SNI, kita juga mengimbau dan memberikan teguran kepada masyarakat untuk tetap menggunakan plat nomor asli," kata Kanton.

Jumat, 29 Januari 2010

Motor Bebek Mau Aman Terjang Banjir

Musim hujan berkepanjangan - turun setiap hari, bisa pagi, sore atau malam - tampaknya sudah mulai datang. Paling tidak mengenakkan dialami pengendara sepedamotor bila siraman air dari langit jatuhnya pagi saat hendak pergi kerja. Kalau sekadar hujan saja mungkin bisa diatasi dengan memakai jas khusus.

Repotnya, hujan menyebabkan banjir. Tingginya tidak kepalang tanggung, bisa sampai sebatas dengkul orang dewasa. Untuk pemilik motor jenis bebek - bukan skubek ya - ini ada tips ringan mencegah motor tidak mogok kala menerjang banjir.

Balik Standar
Bagian-bagian yang dilepas, seperti pelindung kaki (tameng) dipasang kembali. Atau bodi yang sudah dimodifikasi, semisal sepatbor depan dan belakang, balikkan ke standarnya. Begitu juga mesin, tenaga yang besar (akibat sudah dimodifikasi) bisa membuat roda belakang spin. Kalau gejala itu berlangsung saat menikung, bisa-bisa terjatuh.

Tekanan Angin Ban
Saat musim hujan begini, pemakaian ban jenis semi-slick kurang tepat. Daya cengkerem kurang gigit dan sebaiknya kembali menggunakan ban standar, baik depan maupun belakang. Sebelum jalan - bila kondisi jalan basah (bertepatan hujan) - periksa tekanan angin ban. Pastikan tidak melewati ukuran standar, malah dikurangi 1-2 psi agar permukaan ban minimal 70% menapak ke aspal.

Lindungi Busi
Untuk mencegah agar busi tidak terendam air, lindungi dengan plastik akrilik dengan memanfaatkan sisi kiri dan kanan tameng sebagai peganggannya. Mulai dari bagian paling bawah tameng menutupi blok mesin. Agar plastik tidak koyak - karena terkena tekanan air, trus membentur kepala silinder - bagian atas dan bawah dikasih triplek atau bisa juga bambu. Boleh dilem atau diikat dengan kawat halus.

Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.

Kepala Busi di Sealer
Sekalipun busi sudah dilingdungi, untuk lebih meyakinkan, sambungan kepala busi dengan kabel sebaiknya diberi cairan perapat (sealer) untuk menutupi lubang pernafasan.

Tutup plastik
Seumpama ketinggian air hampir menutupi roda, kalau mau tetap melewati, jangan mengandalkan mesin hidup. Lebih baik didorong (mesin matikan), namun sebelum menerabas lakukan langkah-langkah ini. Copot kabel busi ujungnya ditutup dengan plastik (diikat karet).

Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.

Stik Oli
Periksa tongkat pengukur oli mesin dan pastikan masih rapat. Kalau sudah longgar, sebaiknya ditutup juga dengan plastik agar air tidak masuk bercampur dengan oli.

Terjang deh, tuh banjir. Jika sudah lolos, copot semua pelindung, tunggu beberapa menit agar air jatuh. Bila perlu dibantu dengan memiringkan ke kiri dan kekanan. Trus, pasang standar tengah, tekan ke belakang dan ke depan beberapa kali. Baru kemudian nyalakan mesin dan tunggu beberapa menit.


SBT
sumber: kompas

Mau Lancar Berkendara Motor Jarak Jauh, Nih Resepnya

AKARTA, KOMPAS.com — Sebentar lagi masuk musim libur panjang (penggantian tahun). Barangkali Anda berniat melakukan perjalanan jauh dengan mengendarai sepeda motor. Untuk persiapan sepeda motor sudah pernah ditampilkan, kini tinggal bagaimana menjaga kebugaran fisik. Soalnya, berbagai kondisi jalan yang buruk bisa menguras tenaga karena pengendara harus menjaga kestabilan motor dan konsentrasi.

Nah, kebetulan Muhammad Rizqy selaku salah satu peserta dan juga salah seorang di antara 4 pebalap nasional yang mengikuti "Jupiter Amazing Tour 2010 Penjelajahan 500 Jam" memberikan tips menjaga kebugaran fisik ketika menjalani tugas dengan menelusuri tiga etape Jakarta-Bali-Jakarta-Medan.

Inilah langkah-langkahnya.

* Fisik dan stamina harus prima. Suplemen atau vitamin tambahan bisa menjadi bantuan untuk menjaga kebugaran.

* Untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar, perlu istirahat yang cukup. Jika ada waktu jeda, maka manfaatkanlah sebaik mungkin, otak jangan dibebani pikiran, dan hindari gerakan-gerakan yang tak berguna.

* Kondisi kendaraan, terutama performa motor, harus baik. Kalau tidak sempurna, hal itu juga bisa menguras fisik. Makanya, penggantian oli, pemeriksaan air aki, dan kondisi busi perlu diperhatikan dan dilakukan.

* Teknik berkendara bisa memengaruhi kondisi fisik dan stamina. Agar tak cepat lelah, posisi duduk harus benar. Jangan terlalu ke belakang dan juga ke depan. Intinya, perhatikan siku tangan jangan sampai menekuk. Begitu juga dengan posisi lutut. Kemudian, ketika melewati jalan bergelombang, kita harus sigap untuk berdiri agar stabilitas kendaraan terjaga.

* Istirahat. Daya tahan tubuh manusia ada batasnya. Istirahat wajib dilakukan setiap dua jam perjalanan. Jangan dipaksakan sekalipun belum merasa lelah. Tindakan itu memancing risiko kecelakaan.

* Komunikasi isyarat. Dalam touring berombongan, peserta harus paham bahasa isyarat. Semisal, mengangkat tangan tanda kondisi darurat. Menurunkan kaki kiri atau kanan pertanda ada lubang.

* Perlengkapan berkendara. Pakai helm full face yang sudah standar SNI. Pakai sarung tangan, jaket, sepatu menutup mata kaki, dan persiapkan jas hujan model terpisah.

Pemicu Mesin Motor "Batuk-batuk"

KOMPAS.com — Sangat menjengkelkan ketika motor mendadak "batuk-batuk" atau suara dari knalpot terdengar "nembak-nembak" saat Anda sedang berkendara. Gejala seperti itu membuat laju motor menjadi tidak lancar alias tersendat-sendat.

Solusi paling cepat dan aman, segera bawa motor ke bengkel. Tak ada salahnya juga kalau Anda perlu mengetahui biang penyebabnya supaya Anda sudah paham atau tidak dibohongi ketika membawa motor ke bengkel. "Ada beberapa hal yang menyebabkan timbul suara ledakan dari knalpot," ucap Rusiyanto dari divisi teknik PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Cuk atau "choke"
Jika Anda lupa menutup cuk saat menghidupkan mesin di pagi hari, nah, saat jalan, pembakaran yang terjadi tidak sempurna akibat campuran bensin yang terlalu banyak. "Jika kondisi ini dibiarkan, tentu akan berakibat pada usia busi. Selain itu, busi cepat mati karena cenderung basah oleh bensin," beber Abdul Rohim, mekanik dealer Honda Wahana Makmur Sejati.

Busi
Komponen ini bisa menyulut timbulnya suara ledakan lantaran kondisi komponen tersebut sudah mau mati. Biasanya, menurut Abdul Rohim, itu terjadi karena elektroda busi sudah terlalu basah atau banyak kerak. Jika dipakai terus, maka muncul gejala seperti kerusakan di komponen suplai udara bersih. Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar jadi tak sempurna.

Karburator
Sekarang ini tak sedikit motor yang mengaplikasi karburator model vakum atau beken disebut velocity constanly (VC). Skep digerakkan oleh karet yang mengandalkan kevakuman. Makanya, jangan biarkan karet tersebut aus. Kalau sampai aus, maka proses kevakuman jadi tidak sempurna. Ini yang menyebabkan mesin brebet saat motor dibetot.

Suplai udara
Suara ledakan bisa juga muncul akibat ada kerusakan pada bagian penyuplai udara bersih ke ruang bakar. Gejalanya, suara tidak enak timbul ketika motor berakselerasi dan gas ditutup penuh. Makanya, saat putaran mesin turun, munculah suara ledakan. "Jadi, pastikan AIS (air secondary system) berfungsi sempurna," saran Rustiyanto. (Eka)

Cara Gampang Merawat Motor!

Kalau motor sudah mulai rewel, paling nyebelin! apalagi bagi yang mau mudik naik motor. Jangan buru-buru menyalahkan motor Anda, bisa jadi Andalah yang kurang merawat motor. So tak ada salahnya mengintip tips merawat motor berikut!

Cek Kondisi Oli

Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Cek Kondisi Aki

Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari.

Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya.

Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi.

Periksa Rantai dan Gir

Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?

Periksa Kabel Koil dan Busi

Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.

Perhatikan Selang Bensin

Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.

Panaskan Mesin paling lama 2 Menit

Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin khan?.

Periksa tekanan angin ban

Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.

Gunakan Selalu Sparepart Asli

Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang.

So tidak sulit bukan, asal anda rajin merawat motor dengan benar pasti motor kesayangan Anda senatiasa tampil prima. (honda/rit)

Sumber: kapanlagi.com

PENYEBAB MOTOR TERSENDAT SAAT MENANJAK

Sepeda motor yang bisa melaju dengan lancar di segala kondisi jalan sudah barang tentu menjadi keinginan dari setiap pemiliknya. Namun saat menghadapi jalan yang menanjak, seringkali pengemudi mengeluh kalau motornya terasa tidak bertenaga, padahal kalau digunakan di jalan datar performa motor tampak prima.

Jalan yang menanjak menjadi salah satu medan berat yang harus dihadapi oleh motor. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau dalam kondisi tersebut umumnya katup gas atau jarum skep di karburator akan terbuka lebar agar bisa memberikan suplay bahan bakar yang lebih banyak ke silinder mesin. Dengan demikian motor akan mendapatkan tenaga ekstra untuk melewati medan tersebut.

Akan tetapi penyetelan karburator yang tidak tepat, dimana nozzle pilot jet atau spuyer terlalu kecil, penyetelan jarum skep yang terlampau rendah, atau penyetelan skrup angin yang tidak menyebabkan pasokan bahan bakar ke dalam silinder menjadi berkurang. Dan hasilnya, mesin motor menjdai berat saat menanjak.

Selain melakukan penyetelan kembali, ada baiknya untuk memastikan komponen-komponen di atas. Demikian pula untuk membuat saringan udara dan saringan bensin. Anda bisa menggunakan kuas lembut, pembersih khusus seperti spray (air semprotan) dan air compressor agar kotoran yang menempel pada bagian yang sulit terjangkau bisa tuntas dibersihkan. Satu hal yang patut diingat di sini, jangan menggunakan cairan kimianya terlalu kuat agar tidak merusak komponen di dalamnya seperti busa.

Hal lain yang menyebabkan motor tidak kuat menghadapai medan tanjakan adlah pengapian yang tidak kuat. Oleh karenanya, periksalah sistem pengapian sepeda motor seperti busi berikut kabel-kabelnya, pastikan semuanya dalam kondisi baik.

Baik yang menggunakan sepeda motor 2-tak, cobalah untuk memeriksa pompa oli samping karena dikhawatirkan setelannya tidak tepat yang mengakibatkan pasokan ke oli tidak pas. Selamat mencoba.

Sumber: Kompas